blog visitors

Entri Populer

The 6 Top good fruit for healthy heart

A. Guava Fruit
 

Guava (Psidium guajava Linn) originated from Central America. These plants can grow well in lowland and upland.
Among the various types of fruit, guava contains the highest vitamin C and contain enough vitamin A. Compared to other fruits such as oranges that have a vitamin C content of 49 mg/100 g of material, vitamin C content of guava 2-fold. Vitamin C is very good as antioxidants. Most of the vitamin C guava concentte concentrated on the outer skin and the meat is soft and thick.

Reduce the risk of heart disease up to 16%

Guava also contains potassium, which works to increase the regularity of heart rate, activating muscle contractions, regulate the delivery of other nutrients to body cells, control fluid balance in the body's tissues and cells. The study by Singh Medical Hospital & Research Centre Morabad, India showed that guava can lower total cholesterol and blood triglycerides and blood pressure of hypertensive patients. According to Dr. James Cerda eating guava with 0.5 to 1 kg / day for 4 weeks the risk of heart disease can be reduced by 16%.

2. Mangosteen
 

Mangosteen is a fruit that is often called the queen of fruit (the queen of all fruits), and have properties that are very impressive.

Recent research has found one in four people of the United States suffer from cancer and 1 in 5 people will die at an early age. The best solution of this problem is prevention. Regular consumption of mangosteen ageless as a super antioxidant that serves to maintain and improve the body's cells are damaged and become better. Mangosteen helps to destroy all diseases in the body and improve the system of antibodies in the body.
Mangosteen is very good for the heart because it contains xanthones substance
Xanthones function is to explore the whole body, neutralizing free radicals, so that your body becomes cleaner and healthier than ever Xanthones found in mangosteen peel have anti-cancer properties, anti-inflammatory, anti microbial, lowering cholesterol and other.

3.  Red Wine

Nutrient content of wine is enough of them are 10.5 g carbohydrates, 6.2 grams fat, 16 mg calcium, phosphorus 24 mg, iron 0.8 mg, and 0.9 mg niacin.
While vitamin diantarnya, 70RE vitamin A, Vitamin C 13 mg, 0.05 mg B1 and B2.
From various studies conducted a number of American scientists discovered the benefits of red wine in overcoming the disease most feared degeneraif, particularly heart disease. Even the scientists at the Universit of Michigan found that the diet is implemented by adding the red wine was able to normalize blood pressure and improve cardiac performance.

4. Papaya

Because papaya is an excellent source of antioxidants, papaya helps prevent oxidation of cholesterol in the liver. High cholesterol can cause heart attacks and stroke, and this can be prevented by eating papaya fruit on a regular basis. In addition one of the papaya fruit is also loaded with fiber which then can help lower cholesterol levels in the liver. Folic acid found in papaya eliminate harmful substances that can damage blood vessel walls and cause heart attacks. One of the other benefits of the papaya fruit as prevention of heart disease diabetes.

5.  Avocado

Fat content in avocados is often considered a bad influence on health. In fact, fat is actually very good for protecting the health of your heart. Research has shown that oleic acid in avocado can improve healthy heart. Oleic acid is the major fatty acids in avocado.

PANCASILA : KEMELUT TERORISME KONTRA SILA KETUHANAN


oleh Arif Rahman Hakim
KEMELUT TERORISME KONTRA SILA KETUHANAN
A.   Latar Belakang Masalah
            Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus dipersatukan.
Bangsa Indonesia didalam pancasila sila pertama menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya manusia percaya dan taqwa terhadap Tuhan YME sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing- masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Dengan demikian harapan terwujudnya masyarakat yang rukun dari beragam agama, suku dan kepercayaan dapat terwujud melalui ikatan Pancasila.
Sejarah Pancasila adalah bagian dari sejarah inti negara Indonesia. Sehingga tidak heran bagi sebagian rakyat Indonesia, Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang harus kita hafalkan dan mematuhi apa yang diatur di dalamnya. Ada pula sebagian pihak yang sudah hampir tidak mempedulikan lagi semua aturan-aturan yang dimiliki oleh Pancasila. Namun, di lain pihak muncul orang-orang yang tidak sepihak atau menolak akan adanya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Oleh sebagian pihak penolakan tersebut dilakukan dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh kasus kudeta Partai Komunis Indonesia yang menginginkan mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi Komunis. Juga kasus kudeta DI/TII yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan mendirikan sebuah negara Islam. Atau kasus yang masih hangat di telinga kita masalah pemberontakan tentara GAM. Dan yang hingga saat ini adalah kasus terorisme yang belum ada akhir.
Jika kita lihat dari kasus-kasus tersebut hal yang melatar belakangi antaralain selisih paham antara kepercayaan yang mereka anut dengan ideologi pancasila sila pertama. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menampilkan makalah yang berjudul Kemelut Terorisme Kontra Sila Ketuhanan.


B.   Perumusan Masalah
1.      Apakah arti penting pancasila sila  pertama bagi masyarakat indonesia?
2.      Apakah penyebab terjadinya terorisme dipandang dari segi pancasila?
3.      bagaimana seharusnya negara yang memiliki masyarakat yang berketuhanan?



C.   Pendekatan
Dalam pembuatan makalah ini, pendekatan data yang digunakan adalah kaji pustaka terhadap bahan-bahan kepustakaan yang sesuai, nilai-nilai pancasila, pembukaan UUD, Ketetapan MPR, serta undang-undang Republik Indonesia. Pendekatan pada umumnya bersifat yuridis. Diantaranya,
1.       Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme
2.      Pembukaan UUD 1945: pada alenea ke tiga
3.      Ketetapan MPR No IV/MPR/1999 tentang GBHN
4.      Makna Sila Ke Tuhanan Yang Maha Esa
a.       Tidak Memaksakan Suatu Agama & Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang MahaEsa Kapada Oranglain
b.       Manusia Indonesia percaya & takwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai ajaran Agama & Kepercayaanya Masing – Masing Menurut Dasar Kemanusiaan Yang Adil & Beradab
c.       Adalah Masalah Yang Menyangkut Hubungan Pribadi Manusia Dengan Tuhan Yang Maha Esa




D.   PEMBAHASAN
Arti penting sila pertama
Kebebasan memeluk agama adalah salah satu hak yang paling asasi diantara hak- hak asasi manusia, sebab kebebasan agama itu langsung bersumberkan kepada martabat manusia sebagai mahluk Tuhan. Manusia selain merupakan mahluk ciptaan Tuhan juga merupakan mahluk sosial,  yang berarti bahwa manusia memerlukan pergaulan dengan manusia lainnya
Bangsa Indonesia yang beraneka agama, menjalankan ibadahnya masing-masing dimana pemeluk melaksanakan ajaranNya sesuai dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya dikembangkan sikap toleransi beragama, yaitu sikap hormat menghormati sesama pemeluk agama yang berbeda, sikap menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai ajaran agama masing-masing, dan tidak boleh memaksakan suatu agama kepada orang lain.
Tolenransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur Dari beberapa uraian di atas kita dapat menyimpulkan pelaksanaan Ibadah Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa antara lain:
1.      Negara kita adalah negara yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
2.       Negara memberikan jaminan kebebasan kepada warga negara untuk memeluk salah satu agama atau kepercayaan sesuai dengan keyakinan masing-masing.
3.      Kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk memeluk agama kita atau memaksa seseorang pindah dari satu agama ke agama yang lain.
4.       Dalam hal ibadah negara memberikan jaminan seluas-luasnya kepada semua umat  beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.
5.      Setiap warga negara Indonesia harus percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Penyebab terjadinya terorisme dipandang dari segi pancasila Sila Pertama
Sila pertama sebagai landasan utama hidup beragama ternodai dengan ulah para terorisme yang mengatas namakan agama. Berdalih berjihad mereka telah banyak menimbulkan ancaman dan keresahan dalam masyarakat dan pemerintah. Bahkan telah banyak manusia tak bersalah menjadi korban pengeboman. Radikalisme agama menjadi penyebab unik karena motif yang mendasari kadang bersifat tidak nyata. Beda dengan kemiskinan atau perlakuan diskriminatif yang mudah diamati. Radikalisme agama sebagian ditumbuhkan oleh cara pandang dunia para penganutnya. Menganggap bahwa dunia ini sedang dikuasi kekuatan hitam, dan sebagai utusan Tuhan mereka merasa terpanggil untuk membebaskan dunia dari cengkeraman tangan-tangan jahat.
KH Said Aqil Siroj, mantan  Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan salah satu faktor yang menyebabkan adanya terorisme bernuansa agama adalah pemahaman yang tidak utuh terhadap suatu ajaran agama. “Islam itu bukan berisi akidah dan syariah saja, tetapi banyak aspek lain, misalnya budaya dan peradaban. Islam bukan agama yang mengajarkan kekerasan, sehingga jika terjadi kekerasan maka yang salah bukan agamanya, melainkan faktor orangnya. Islam juga tidak mengajarkan permusuhan kecuali kepada kezaliman seperti pelaku kriminalitas, koruptor, bandar narkoba, dan lainnya, Akhir dari tujuan Islam adalah al insaniyyah atau kemanusiaan,” kata alumni Universitas Ummul Qura, Arab Saudi, itu.
Jadi, tidak perlu ragu lagi untuk menyatakan bahwa tindakan para teroris adalah salah karena melakukan tindakan kekerasan kepada orang lain. Hal ini berarti tidak mengamalkan nilai-nilai islam.
Penampilan Diri Sebagai Umat Beragama
Sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita harus mampu menempatkan diri dalam kehidupan sehari-hari, baik di keluarga, di lingkungan masyarakat, maupun di Negara, khususnya di negara Indonesia. Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa harus kita wujudkan dalam berbagai aspek kehidupan. Melalui ajaran agama dan kepercayaan  terhadap Tuhan Yang                                                                                                                                                                                                           Maha Esa kita mendapatkan tuntunan tingkah laku yang baik, antara lain sebagai berikut:
1.      Dalam hubungannya dengan Tuhan: berdoa, bersyukur, menjalankan perintah sertamenjauhi laranganNya.
2.      Dalam hubungannya dengan sesama manusia rela berkorban untuk kepentingan
orang lain untuk beribadat sesuai dengan agama dan kepercayaannya, suka bekerja keras,hemat, dan mawasdiri.
3.       Dalam hubungannya dengan alam sekitar, melestarikan alam, merawat
kehidupan alam sekitar, menjaga dan tidak merusak alam beserta isinya.

E.      KESIMPULAN
Pancasila adalah ideologi yang sangat baik untuk diterapkan di negara Indonesia yang terdiri dari berbagai macam agama, suku, ras dan bahasa. Sehingga jika ideologi Pancasila diganti oleh ideologi yang berlatar belakang agama, akan terjadi ketidaknyamanan bagi rakyat yang memeluk agama di luar agama yang dijadikan ideologi negara tersebut.
Dengan mempertahankan ideologi Pancasila sebagai dasar negara, jika melaksanakannya dengan baik, maka perwujudan untuk menuju negara yang aman dan sejahtera pasti akan terwujud.
F.      DAFTAR PUSTAKA
Aim Abdul Karim, Drs. M.Pd., Memahami PPKn untuk kelas I I, Bandung: Penerbit ,Ganesa Exact, 2000.
Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Agama. Jakarta: PT. Gramedia.
Nopirin. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9. Jakarta: Pancoran Tujuh.
Notonagoro. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila dengan Kelangsungan Agama, Cet. 8. Jakarta: Pantjoran Tujuh.
Sumber Lain :
http:// www.google.co.id

Lyrics/lirik Lagu (lagpu favorit gw ne)

Ungu – Dilema Cinta


Seberapa salahkah diriku

Hingga kau sakiti aku begitu menusukku

Inikah caramu membalas

Aku yang selalu ada saat kau terluka


Seberapa hinanya diriku

Hingga kau ludahi semua yang ku beri untukmu

Tak ada satu pun perasaan yang mampu membuatku begitu terluka


Namun ku terlanjur mencintai dirimu

Terlambat bagiku pergi darimu

Bagiku terlalu indah perasaan itu

Tak mudah untukku menjauh darimu


Telah ku coba segala cara

‘Tuk bahagiakan kamu

Merebut hatimu

Namun tak semudah yang ku bayangkan

Bila kau tak inginkan ku ’tuk di sisimu


Tak pernah kurasakan sebelumnya

Menginginkan dirinya hingga ku tak kuasa

Meyakini hatiku bahwa ku mampu berlalu


Namun ku terlanjur mencintai dirimu

Terlambat bagiku pergi darimu

Bagiku terlalu indah perasaan itu

Tak mudah untukku menjauh darimu


Namun ku terlanjur mencintai dirimu

Terlambat bagiku pergi darimu

Bagiku terlalu indah perasaan itu

Tak mudah untukku menjauh darimu



Lirik lagu Ungu – Dilema Cinta ini dipersembahkan oleh LirikLaguIndonesia.Net. Kunjungi DownloadLaguIndonesia.Net untuk download MP3 Ungu – Dilema Cinta.